Kamis, 10 Maret 2011

Keterkaitan Fenomena Di Masyarakat Dengan SI dan Ilmu Budaya

KETERKAITAN FENOMENA DI MASYARAKAT DENGAN SISTEM INFORMASI DAN ILMU BUDAYA


Latar Belakang Fenomena Halo Matahari

            Halo adalah fenomena pemendaran cahaya bulan atau matahari oleh kristal es yang berada di atas troposfer. Halo biasa terjadi bila cuaca pada suatu tempat memiliki suhu dingin. Di awal tahun 2011, terdapat fenomena Halo di dua belahan bumi yang berbeda yaitu China dan Indonesia (Jawa). China di utara katulistiwa sedangkan Pulau Jawa di selatan katulistiwa.

            Fenomena Halo di belahan bumi yang berbeda dalam satu waktu bisa dijadikan tanda bahwa keadaan cuaca di bumi tidak lagi seimbang. Jika di belahan utara bumi mengalami suhu dingin maka di belahan lain seharusnya memiliki suhu yang panas karena efek gerak semu matahari (revolusi matahari).

            Fenomena di awal tahun ini mungkin akan mengawali beberapa anomali cuaca yang akah dihadapi tahun 2011 ini. Masyarakat seharusnya semakin siap dengan perubahan iklim yang akan dihadapi tahun 2011. Langkah paling tepat untuk memperbaiki iklim adalah menanam tumbuhan di rumah dan meminimalisir pembakaran baik dari kendaraan, pembakaran sampah, dll.
            Fenomena halo (bahasa Greek: ἅλως) adalah lingkaran cahaya seakan-akan pelangi yang mengelilingi Matahari atau Bulan. Ia adalah sejenis fenomena optik. Ia adalah fenomena yang lebih kerap terjadi daripada kejadian pelangi. Di bahagian Eropah dan sebahagian daripada AS sering berlaku dan boleh dilihat dalam lingkungan dua kali seminggu. Pernah gempar di utara Semenanjung Malaysia apabila fenomena ini berlaku antara pukul 2.15 petang hingga 2.40 petang, 6 Ogos 2007 yang lalu.

            Terdapat banyak jenis halo, tetapi kebanyakannya terjadi dari kristal ais dalam awan sirus sejuk yang terletak pada ketinggian 5–10 km di lapisan troposfera atas. Bentuk dan orientasi kristal-kristal ini menentukan bentuk halo yang terjadi.

            Kekerapan kejadian melibatkan pusingan radius 22° halo dan sundogs(Parhelia). Dalam gambarajah menunjukan matahari di kelilingi oleh 22° halo dan dilambungi (sisi) oleh sundogs. Parhelic circle pula adalah biasan cahaya kristal yang melepasi sundogs dan mengelilinginya. Kadangkala ia melapisi keseluruhan ruang langit dalam latitut yang sama dengan matahari. Pembinaan tangen ketinggian dan rendah (Upper Tangent arc and Lower Tangent arc) menyentuh secara terus dengan 22° halo sama ada di atas atau dibawah matahari. Pembinaan Lengkungan (Circumzenithal arc) akan terjadi di atas semua kristal tersebut.

            Radius 22° halo tidak kelihatan. Ia seperti helaian yang berlapis-lapis atau habuk pada permukaan awan cirrus yang nipis. Awan ini sejuk dan mengandungi ais kristal walaupun pada iklim yang sangat panas.



Penjelasan Fenomena Halo Matahari
            Halo adalah fenomena pemendaran cahaya bulan atau matahari oleh kristal es yang berada di atas troposfer. Halo biasa terjadi bila cuaca pada suatu tempat memiliki suhu dingin. Halo sangat besar. Ia selalu mempunyai diameter yang sama dalam posisinya di langit. Kadang-kadang hanya sebahagian sahaja yang muncul. Semakin kecil cincin cahaya yang terbias muncul mengelilingi matahari atau bulan dihasilkan oleh corona dari lebih banyak titisan air daripada dibiaskan oleh ais kristal. Ia tidak mengaitkan bahawa hujan akan turun.

            Apabila ingin melihat halo pastikan kedua mata anda dilindungi dari pancaran matahari. Jangan sesekali memandang terus dan lama pada halo. Sembunyikan matahari dari penglihatan di balik binaan, bangunan atau apa-apa sahaja. Berhati-hati apabila mengambil gambar halo tanpa pelindung matahari. Ia sangat merbahaya untuk mengambil gambar terus terutamanya mengunakan kamera SLR.Menurut Bambang Setiahadi, peneliti dari Stasiun Pengamatan Matahari Watukosek yang tercakup dalam Stasiun Pengamatan Dirgantara Lapan di Watukosek, Jawa Timur, halo yang terlihat melingkari Matahari tersebut sebenarnya merupakan hasil pembelokan cahaya Matahari oleh partikel uap air di atmosfer.

            "Jadi, pada musim hujan ini partikel uap air ada yang naik hingga tinggi sekali di atmosfer. Partikel air memiliki kemampuan untuk membelokkan atau membiaskan cahaya Matahari," papar Bambang saat dihubungi Selasa petang.

            Karena terjadi pada siang hari, saat posisi Matahari sedang tegak lurus terhadap Bumi, maka cahaya yang dibelokkan juga lebih kecil. "Itu sebabnya yang tampak di mata masyarakat yang kebetulan menyaksikannya adalah lingkaran gelap di sekeliling Matahari," tambahnya.

            Fenomena itu sebenarnya sama saja dengan proses terbentuknya pelangi pada pagi atau sore hari setelah hujan. Menurut Bambang, lengkungan pelangi sering terlihat di bagian bawah cakrawala karena partikel uap air yang membelokkan cahaya Matahari berkumpul di bagian bawah atmosfer. Di sisi lain, pada pagi atau sore hari Matahari pun masih berada pada sudut yang rendah.

            Pada siang hari, saat Matahari pada posisi tegak lurus terhadap Bumi, kemampuan pembelokan cahaya menjadi rendah sehingga warna yang terlihat sangat terbatas. "Warnanya terlihat gelap karena pandangan ke arah Matahari juga terhalang debu. Kalau pada pagi hari, saat udara masih bersih, yang tampak adalah warna kemerahan," kata Bambang.

            Tidak mengherankan bila fenomena halo ini juga hanya terlihat pada siang hari, sekitar pukul 12.00-1300. Selain itu, sama seperti pelangi, fenomena halo juga hanya bisa disaksikan pada musim hujan.

"Nanti setelah musim hujan berakhir, tak ada lagi halo maupun pelangi. Soalnya, di atmosfer sudah tidak ada lagi uap air," ujarnya.
Fenomena Langit di Jogja pada 04 Januari 2011

1415409620X310 300x150 Fenomena Langit di Jogja pada 04 Januari 2011
Setelah beberapa waktu lalu di langit kota Jogja disuguhkan fenomena Langit Terbelah, kini fenomena langit di kota Jogja muncul kembali. Fenomena langit terbaru di kota Jogja ini terjadi pada 04 Januari 2011, tepatnya siang hari sekitar pukul 12.00 – 13.00. Aku dapet informasi seputar fenomena langit ini dari temenku dengan ngasih link ke thread Kaskus. Hanya beberapa menit setelah thread tentang fenomena langit di kota Jogja di awal tahun 2011 ini dipublish, ternyata langsung jadi Hot Thread (HT) di Kaskus. Seperti apakah fenomena langit di kota Jogja pada 04 Januari 2011 ini?
Berikut beberapa foto fenomena Langit di kota Jogja yang terjadi pada siang hari (sekitar pukul 12.00 – 13.00) tanggal 04 Januari 2011 yang aku comot dari thread di Kaskus. 
Fenomena Langit ini dinamakan HALO. HALO yang terlihat melingkari Matahari tersebut sebenarnya merupakan hasil pembelokan cahaya Matahari oleh partikel uap air di atmosfer. Fenomena Langit HALO sering terjadi ketika musim hujan. Ketika musim hujan partikel uap air ada yang naik hingga tinggi sekali di atmosfer, sehingga partikel air ini mampu untuk membelokkan atau membiaskan cahaya Matahari.
Karena fenomena langit HALO ini terjadi pada siang hari, saat posisi Matahari sedang tegak lurus terhadap Bumi, maka cahaya yang dibelokkan juga lebih kecil. Inilah yang menyebabkan tampak seperti lingkaran gelap atau pelangi di sekeliling Matahari.
Fenomena ini sebenarnya sama saja dengan proses terbentuknya pelangi pada pagi atau sore hari setelah hujan. Lengkungan pelangi sering terlihat di bagian bawah cakrawala karena partikel uap air yang membelokkan cahaya Matahari berkumpul di bagian bawah atmosfer. Di sisi lain, pada pagi atau sore hari Matahari pun masih berada pada sudut yang rendah.
Melihat fenomena ini, jangan disangkutpautkan dengan pertanda-pertanda ya. Banyak hal yang terjadi yang ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah lho. Seperti waktu fenomena Langit Terbelah, ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah. Aneh-aneh aja kalau sampai ada yang langsung menyimpulkan bahwa fenomena tersebut adalah pertanda hal buruk akan terjadi. Alangkah baiknya kita berpikir secara logis. Jangan langsung menyimpulkan segala sesuatu itu berhubungan dengan suatu pertanda atau hal mistis.
Adanya fenomena langit HALO ini, itung-itung anggaplah sebagai rejeki dari Tuhan karena kita menyaksikan Maha Karya Tuhan yang tiada duanya yang hanya terjadi ketika musim hujan saja. Bagi yang menyaksikan tentunya. Sayangnya aku gak menyaksikan secara langsung fenomena ini, sebab aku lagi gak berada di Jogja. Belum rejekiku menyaksikan Maha Karya Tuhan yang satu ini.
Masyarakat Yogyakarta yang berduyun-durun keluar rumah menyaksikan fenomena matahari bercincin pelangi yang terjadi di atas langit Yogyakarta pukul 10.50 hingga 11.15 Selasa (4/1). 
fenomena halo tersebut. Langit Yogyakarta hari ini memang terlihat biru cerah sehingga tidak satu awan pun yang menutupi matahari. Sehingga masyarakat bisa menikmati pemandangan langka tersebut.

            Menurut Bambang Subadiyo, Staf Data dan Informasi Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, fenomena itu disebut halo. Peristiwa ini terjadi akibat Matahari dikelilingi oleh pelangi yang membentuk lingkaran cincin yang tebal. Cincin itu terbentuk akibat reaksi antara awan yang tinggi dengan pancaran sinar matahari.

            “Itu disebut fenomena halo, dipengaruhi oleh awan stratus, yaitu pengaruh butiran-butiran air yang terbias oleh sinar matahari,” kata Bambang, Selasa (4/1).

            Bambang menambahkan, awan yang bisa berinteraksi khusus dengan sinar matahari hingga membentuk halo tersebut berada pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan tanah. Awan tersebut tidak berada di permukaan tetapi awan-awan yang tinggi, uap air yang terkandung di awan itu bereaksi dengan sinar matahari sehingga terjadi pembiasan cahaya dan menghasilkan halo tersebut.

            Kata Bambang, fenomena halo tidak ada hubungannya dengan adanya gempa atau bencana alam lainnya. Maka warga tidak perlu khawatir atas terjadinya fenomena halo tersebut.

Fenomena Halo Matahari Terjadi di Bogor


            BOGOR - Fenomena halo matahari terjadi di daerah sekitar Bogor siang tadi. Masyarakat pun gaduh melihat fenomena yang baru sekali terjadi di daerah Bogor.
            "Tadi ada matahari aneh banget. Orang-orang pada keluar," kata pembaca okezone di daerah Cibinong, Wulan, saat dihubungi, Minggu (30/1/2011).
            Fenomena langka ini terjadi sekira pukul 14.00 WIB. Selain ramai melihat fenomena aneh itu, sebagian masyarakat juga mengabadikan fenomena yang secara ilmiah disebut sebagai halo matahari.
            Namun belum ada keresahan dari masyarakat saat melihat fenomena matahari itu. Sejauh ini masyarakat masih tenang. Sebelumnya, pagi tadi, di daerah Depok dan Bekasi juga dikabarkan mengalami fenomena aneh ini.
            Seperti pernah diberitakan, fenomena halo matahari pernah terjadi di daerah Padang, dan Yogyakarta. Masyarakat di dua kota itu mempercayai, jika fenomena itu merupakan tanda awal akan terjadinya bencana. Kebetulan, setelah terjadi fenomena bencana terjadi di dua kota itu.
http://news.id.msn.com/okezone/regional/article.aspx?cp-documentid=4611386

            Fenomena halo matahari tersebut terjadi di siang bolong yang terik, dengan lingkaran pelangi yang mengelilingi matahari. PrakirawanBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung, Susi Yani, mengatakan, fenomena halo matahari ini merupakan fenomena optik yang langka karena jarang terjadi dan tidak bisa diprediksi.


            “Saya terakhir melihat fenomena halo matahari ini sekitar bulan Maret, jadi untuk tahun ini merupakan yang kedua kalinya.  


http://dennysitohang.files.wordpress.com/2008/09/matahari-halo.jpg 


            Namun, halo merupakan fenomena biasa yang bisa terjadi di seluruh muka bumi,” katanya."Halo tidak akan berdampak kepada manusia terkait dengan cuaca,” katanya. Menurut Susi, fenomena halo matahari, selain terjadi dalam bentuk lingkaran penuh dengan bagian pinggir berbingkai warna pelangi, juga bisa terjadi dalam lingkaran separuh dengan pusat pada cahaya matahari. 

            Ketika matahari tegak lurus di atas kepala, rangkaian warna me-ji-ku-hi-bi-ni-u terlihat sangat indah. Juga menurut Kepala Staf Penelitian Bosscha, Evans (32), kristal atau uap air di awan terkena sinar matahari. Pembiasan warna pun terjadi menyerupai pelangi

            Dijelaskan Evans, pembiasan seperti itu dinamakan pula refraksi. Ia menekankan kejadian alam tersebut sama sekali tak ada kaitannya dengan bencana atau hal-hal lain. Kemunculan halo hanyalah fenomena biasa dan memang sering terjadi.
            Pada  tahun 2010 di kota padang juga mengalami fenomena tersebut yang mengakibatkan terjadinya gempa.  Apa yang dikhawatirkan masyarakat kota Padang saat muncul fenomena alam Halo Matahri, kini menjadi kenyaan. Semula beredar isu akan terjadi gempa berkekuatan 8,2 SR. Namun isyarat alam itu langsung ditanggapi ulama Sumatra Barat, Buya Mas`oed Abidin yang meminta pada masyarakat setempat agar tidak menghubung-hubungkan fenomena matahari yang dilingkari pelangi di langit di Kota Padang, pada Kamis (21/10/10) siang dengan gempa. "Sebab tidak ada aturan dan informasi yang shahih bahwa sebelum gempa besar terjadi lebih dahulu matahari akan dilingkari pelangi. Karena itu jangan menjadi orang yang tergantung kepada mistik," kata Buya Mas`oed Abidin di Padang, Kamis.

            Ia mengatakan itu terkait, adanya isu yang melanda masyarakat Sumatra Barat, bahwa daerah itu akan diguncang gempa berkekuatan 8,9 SR.
Masyarakat terpengaruh terhadap isu tersebut hingga makin khawatir terkait munculnya pula fenomena alam berupa matahari yang terbit siang di daerah itu di lingkari oleh pelangi.
Pengaruh atas isu dan fenomena alam tersebut cukup besar hingga pedagang di sejumlah pasar satelit di Kota Padang pun sepi berjualan, karena mereka lebih memilih diam di rumah untuk mewaspadai gempa.
           
            Menurut Buya, tiadak ada hubungannya pelangi melingkari matahari akan terjadi gempa besar di Sumbar. Padahal pelangi yang melingkari matahari Kamis siang, lebih karena awan yang mengadung air atau embun disenter oleh cahaya matahari, hingga menimbulkan lingkaran pelangi tersebut. "Ini semata karena perubahan cuaca yang ekstrim di atas segalanya itu sebenarnya adalah tanda kuasa Allah SWT," katanya yang semestinya kita bertasbih dengan fenomena kekuasaan Allah tersebut.
           
            Ia mengatakan, sebenarnya masalah gempa sudah diberitahu oleh Allah SWT dalam Al Quran sejak 1400 tahun lalu yakni "iza zulzilatil ardu zilzalaha, bahwa gempa besar akan terjadi pada hari kiamat.
Maka kenapa kita terlalu mengkaitkan dengan fenomena matahari itu. Jadi jangan menjadi orang yang tergantung kepada mistik, tetapi dekatkanlah diri dengan Allah SWT dan taatlah beragama, katanya.
Facebooker  hebohkan Halo Matahari

            Fenomena Halo Matahari yang terjadi di langit Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis, sejak pukul 10:00 hingga tengah hari, heboh dibicarakan di situs jejaring sosial facebook.
"Apakah ini suatu petanda?," tulis Sukri Umar pada "statusnya" di facebook.
"Ya salaam, matahari siang ini aneh," ungkap Fiona Clarisa pengguna facebook lainnya.
Lee Zhaa, justru merasa terkagum dan menganggap itu suatu kebesaran Tuhan sembari mengingatkan bahwa itu tidak ada kaitannya dengan bencana.

            "Allahu Akbar. Cantiknya pesonamu, dan jangan lihat itu sebagai pertanda dari sebuah bencana, tetapi lihatlah sebagai tanda Keagungan-Nya," tulisnya.
Sejumlah pengguna facaebook, umumnya belum mengetahui fenomena alam yang terjadi karena efek dari sinar matahari terhadap kristal-kristal air yang menyebabkan terjadinya lingkaran yang menyerupai pelangi di sekelilingnya.
Bahkan, sejumlah foto-foto halo matahari tersebut juga di unggah ke situs karya Mark Zuckerberg itu.

            Pengguna facebook juga mencoba memberitahukan kepada teman-teman yang lainnya bahwa terjadi fenomena alam yang berbeda daripada hari biasanya di Kota Padang.
"Liat matahari deh!," kata Prima di statusnya.

            Sementara, fenomena matahari ini tidak dapat dilihat oleh warga di Padang Panjang dan Sawahlunto yang masih merupakan wilayah di Sumatera Barat.

            "Cahaya matahari di Padangpanjang biasa-biasa saja siang ini, tapi di Padang terlihat lingkaran bulat besar mengelilingi matahari. Beberapa kawan telepon, berspekulasi tentang tanda-tanda gempa dan tsunami. Ah, saya kira warga kita sangat trauma dengan info-info yang tidak jelas," papar Muhammad Subhan pengguna facebook asal Padangpanjang, sekitar 50 kilometer dari kota Padang.

            "Saya tidak melihat ada cincin matahari, yang ada hanya cahaya yang silau," ungkap Reza Desita dari Sawahlunto saat ditanya melalui fasilitas "chatting".
Kepala Seksi Informasi dan Observasi BKG Padang, Syafrizal, mengatakan fenomena halo matahari itu merupakan hal biasa dan tidak ada kaitannya dengan kemungkinan terjadinya gempa. "Masyarakat diharap memahami hal itu, karena halo matahari merupakan fenomena alam yang tentu saja harus dijelaskan dengan sains," tambahnya.


Keterkaitan Fenomena Halo Matahari dengan Sistem Informasi

            JAMBI--Fenomena alam halo matahari yang muncul di langit di atas Kota Padang pada Kamis (21/10) yang diinformasikan akan terjadi gempa dan tsunami merupakan informasi yang menyesatkan. Kepala BMKG Provinsi Jambi, Remus L Tobing di Jambi, Jumat (22/1)) mengatakan, informasi yang menyatakan kemunculan halo matahari menandakan akan adanya gempa tidak saja membuat resah masyarakat Kota Padang, namun juga warga Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

            "Informasi itu membuat panik warga Kota Padang dan Kabupaten Kerinci, yang merupakan daerah patahan rawan gempa di Provinsi Jambi," katanya.

            Ia menyebutkan, bila terjadi gempa di Kerinci, masyarakat Kota Padang dan Bengkulu pasti akan merasakan, dan sebaliknya, karena tiga daerah tersebut merupakan daerah patahan rawan gempa.
 Menyikapi halo matahari itu, Remus L Tobing mengatakan, sama sekali tidak ada kaitannya dengan akan terjadinya gempa, sehingga tidak perlu ditakutkan.

            Ia menjelaskan, timbulnya pelangi dan halo itu adalah akibat melekul air yang mengembang atau berserakan di udara mengahalangi bias sinar matahari. Halo matahari yang berada di udara tidak ada kaitan sama sekali dengan pergerakan yang terjadi di perut bumi, seperti gempa, dan sunami.

            Gempa hanya bisa dideteksi bila sudah terjadi lewat alat, dan tsunami bisa diketahui bila terjadi penyusutan air laut atau keringnya sungai. "Untuk itu masyarakat, terutama yang berda di Kabupaten Kerinci diminta untuk tidak percaya pada informasi tersebut, dan tetap tenang menjalankan aktivitas kesehariannya," kata Remus l Tobing.



Keterkaitan Fenomena Halo Matahari dengan Ilmu Budaya dalam Masyarakat

            Dalam beberapa waktu terakhir kita sering mendengar atau bahkan meilhat berita tentang fenomena yang terjadi di Yogyakarta. Mulai dari Crop Circle, Halo Matahari, bahkan hingga penampakan benda yang melayang diperkirakan itu adalah UFO. Tak sedikit masyarakat pula yang percaya dengan keterkaitan kesemuanya itu.
            Mulai dari Halo Matahari. Dari informasi yang saya dapatkan, katanya Halo Matahari atau lingkaran pelangi di sekitar matahari yang terjadi di langit Yogyakarta terjadi sebelum kemunculan Crop Circle. Walaupun, baru merbak diberitakan setelah terjadinya crop circle. Banyak juga masyarakat kita yang percaya bahwa Halo Matahari yang terjadi pada saat itu merupakan pertanda kemunculan ufo atau crop circle, setelah dikait-kaitkan…
            Tapi ingatkah kalian, pada saat gempa di Padang, Sumatera Barat, juga sempat dikatakan bahwa sebelum terjadinya gempa tersebut di langit Padang juga terlihat Halo Matahari. Saat pemberitaan itu keluar, banyak yang percaya bahwa Halo Matahari ada keterkaitan dengan gempa. Jadi, manakah yang benar?? Halo Matahari berkaitan dengan gempa atau dengan kedatangan UFO?? hmmm???
            Sebagai tambahan, saya pernah melihat Halo Matahari juga di Padang (pada saat saya kuliah) sekitar 3-4 tahun yang lalu. dan seingat saya tidak ada terjadinya gempa setelah itu…
Sebenarnya, pelangi yang mengelilingi matahari itu atau Halo Matahari, proses terbentuknya sama dengan pelangi yang biasa kita lihat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menjelaskan bahwa halo Matahari terjadi karena pembiasan kristal es yang berada di sekitar Matahari yang membentuk semacam pelangi. Biasanya terjadi selama 30 menit, tergantung kecepatan angin.
            Crop circle. Banyak masyarakat yang percaya sebagai pertanda bahwa UFO telah mendarat. Crop Circle ini pun telah sering terjadi di daerah lain hingga berpuluh-puluh tahun yang lalu, dan lebih sering terjadi di Amerika dan Inggris. Sempat ada berita bahwa 2 orang pemuda mengaku bahwa merelah yang membuat. Namun, masih saja orang-orang tidak percaya, karena orang beranggapan bahwa hal itu mustahil dilakukan oleh 2 orang dalam waktu semalam. TERNYATA, membuat crop circle itu sebenarnya tidaklah susah bagi mereka yang sudah mengerti dan paham betul bagaimana membuatnya. Membuat hal semacam itu hanya membutuhkan waktu 15 hingga 30 menit, dengan peralatan yang cukup sederhana, seperti tali, kayu, dan sebaginya (saya pernah melihat video cara pembuatannya). Jadi, tidak ada yang tidak mungkin.
            Nahg, untuk crop circle di Yogya, ada yang mengatakan bahwa itu juga merupakan buatan manusia. Orang yang melakukannya adalah sekelompok orang yang mencintai seni di Yogyakarta. dan ternyata rencana pembuatan crop circle ini juga sudah pernah didengar sekitar 6 bulan yang lalu, dan sekaranglah mungkin menurut mereka waktu yang tepat.
            Pendapat saya mengatakan bahwa itu merupakan buatan manusia. Selain dari info-info yang menguatkan hal itu, pikiran logika saya tertuju pada lokasi-lokasi crop circle. Lokasinya ada di ladang gandum, sawah, ladang tebu, dan lain sebagainya. Jika dilihat sepertinya keren juga, koq alien milih lokasi pendaratan di daerah yang memiliki tanaman dengan batang yang cukup tinggi??? hehehe… apa biar bisa ninggalin jejak kali ye…. kenapa tidak milih di padang pasir atau pantai, khan daerahnya juga luas dan bisa untuk mendarat.
Saya kira pemilihan lokasi itu (ladang gandum, sawah, dll), untuk menudukung pembuatan yang hanya dilakukan dengan waktu singkat, sebab, kan lebih mudah dengan merebahkan batang-batang itu. Coba bayangkan kalo di pantai atau di gurun, khan lebih sulit, mungkin mesti menggali dulu, shingga butuh waktu yang banyak… hehe.. 
            Kemudian masalah foto yang dimiliki warga ternyata ada benda asing yang menyerupai ufo. Menurut pakarnya (Roy Suryo) bahwa foto itu hanya rekayasa dengan menggunakan program pengeditan foto. Beliau juga sempat mempraktekan bagimana cara membuatnya. Dengan waktu yang kurang dari 10 menit, beliau sudah bisa membuat sebuah foto dengan penampakan 3 ufo sekaligus, dan ufo-nya kelihatan lebih besar dari pada foto yang beredar saat ini…
            Nah, masih percayakah anda dengan hal-hal itu??? Itu sich terserah anda, asalkan hati-hati, bagi yang muslim, jangan smpe jadi syirik nantinya… 

KESIMPULAN

           Matahari memberikan sinar pada bulan yang mengiringinya sehingga manusia bisa menentukan penanggalan qamariyah. Matahari memberikan cahaya terang dan kehangatan pada siang hari sehingga manusia bisa beraktivitas. Matahari bersembunyi di balik horizon pada malam hari agar manusia bisa beristirahat.
          Perenungan fenomena alam semestinya membimbing kearah penyucian jiwa, menyadari kenisbian manusia. Sifat dan sikap takabur merupakan pengotor jiwa yang bisa muncul dalam bentuk sikap otoriter, diskriminatif, dan menindas.
          Imam Ghozali pernah berpesan, jadilah Muslim seperti matahari. Ia bersinar karena kualitas pribadinya. Dan ia mampu menerangi dan menghangatkan sekitarnya. Mampu memberi manfaat bagi masyarakatnya.

REFERENSI :





0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all