Jumat, 19 Oktober 2012

Laporan Skripsi (Laporan Akhir)


BAGIAN   I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Penulisan   karya   ilmiah   dalam   bentuk   tugas   akhir   merupakan   salah   satu   syarat   untuk menyelesaikan  program  studi   diploma  tiga   (D3)  atau   strata  satu   (S1).   Walaupun  latar   belakang bahan   penulisan   laporan   tugas   akhir   berbeda,   sesuai   dengan   bidang   ilmu   yang   dikembangkan masing-masing  program  studi,  namun  diperlukan  adanya  keseragaman  dalam  penulisannya.  Untuk memenuhi  tujuan  tersebut,   perlu   disusun  suatu   pedoman  penyusunan  laporan   tugas  akhir   yang khusus    diperuntukkan    bagi    Dosen    Pembimbing    dan    mahasiswanya.

1.2.     Pengertian Laporan Tugas Akhir
Laporan  tugas  akhir   adalah  suatu  karya  tulis  ilmiah berupa  paparan  hasil  penelitian  (research)  maupun  studi  kasus  (case  study),  yang  mengkaji  dan membahas  suau  masalah  dalam  bidang  ilmu  teknologi  dan  informasi  baik  didukung  bidang  ilmu komputer    maupun    informasi,    dengan    mempertimbangkan    keterbatasan    mahasiswa    khususnya pemilihan  perangkat  lunak  yang  digunakan  dalam  memecahkan  masalah  penelitian.  Oleh  karena  itu penelitian ini lebih bersifat analitis.
Kegiatan penelitian dalam rangka penulisan tugas akhir  dilaksanakan melalui :
1.    Studi  Lapangan  (Field  Research)  untuk  memperoleh  data  primer.  Yang  dimaksud  dengan data  primer  adalah  data  yang  diperoleh  mahasiswa  secara  langsung  dari  sumber  data,  baik melalui  pengamatan  (observation),  wawancara  (interview),  maupun  hasil  pengukuran  langsung lainnya.
2.    Studi    Kepustakaan    (Library   Research)    untuk    memperoleh    teori-teori    dan/atau    data sekunder   yang   relevan   dengan   permasalahan   yang   diteliti.   Yang   dimaksud   dengan   data sekunder   adalah   data   yang   diperoleh   mahasiswa   dengan   memanfaatkan   data   yang   terlebih dahulu   dikumpulkan   dan   dilaporkan   oleh   pihak   lain,   dalam   bentuk   publikasi   ilmiah,   jurnal,
majalah ilmiah, dan sebagainya.
  
 
1.3.     Tujuan Laporan Tugas Akhir
Laporan  tugas  akhir  ini  bertujuan  untuk  melatih  dan  menguji  kemampuan  berfikir  kritis, kreatif   dan   analitis   untuk   memperkaya   ilmu   pengetahuan   teoritis   yang   diperoleh   mahasiswa   di bangku  kuliah  dengan   pengalaman-pengalamannya  selama  melakukan  penelitian  di  lapangan,  agar mereka mampu :
a.       mendeskripsikan suatu permasalahan
b.      mengkaitkan permasalahan tersebut dalam bidang ilmu teknologi dan informatika
c.       mendeteksi permasalahan yang sedang atau akan terjadi
d.      menganalisis  permasalahan  tersebut  pada  butir  c)  berdasarkan  ilmu  yang  dipelajarinya  serta pengalaman praktisnya
e.       mengambil   kesimpulan   dari   analisis   permasalahan   tersebut   di   atas   serta   mengemukakan saran/rekomendasi.
Selanjutnya setelah menyelesaikan program studinya, mahasiswa diharapkan mampu :
a)       menjadi  tenaga  siap  didik   dan/atau  siap  kerja  mandiri  untuk  mekakukan  suatu  kegiatan tertentu   dan    melakukan    analisa   terhadap   kegiatan    yang       digelutinya   sesuai    dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam pengelolaan aktifitas organisasi.
b)      memiliki        kemampuan    yang    tangguh    dalam    perencanaan    kebutuhan    implementasi, pengendalian,   evaluasi   dan   pengembangan   sistem   informasi,   guna   mendukung   aktifitas organisasi usaha secara efektif dan efisien.
c)      memiliki  kemampuan  dalam  menyesuaikan  diri  dengan  perkembangan  teknologi  khususnya perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak.

1.4.     Ruang Lingkup dan Materi Tugas Akhir
Topik   tugas   akhir   dikembangkan   dari   bidang   ilmu   informatika   sesuai   dengan   jurusannya  masing-masing.  Materi  karya  tulis  tersebut  didasarkan  pada  data  dan/atau  informasi  yang  berasal  dari penelitian lapangan, yang dikaitkan dengan studi kepustakaan.
Penulisan   karya   tulis   ilmiah   tersebut   harus   dapat   mengetengahkan   indikator-indikator   apa  yang   hendak   ditemukan,   terutama   yang   berkaitan   dengan   variabel-variabel   yang   akan   diteliti.  Karena  sifatnya  yang  demikian,  karya  tulis  ilmiah  harus  mengetengahkan  permasalahan asosiatif,  yaitu   menghubungkan   antara   dua   variabel   atau   lebih,   baik   yang   bersifat  kausal,  interaktif,  maupun simetris.


1.5.     Tema Tugas Akhir dan Kedalaman Analisis
1.5.1.Tema Tugas Akhir
Pengambilan  tema  penulisan  tugas  akhir  disesuaikan  berdasarkan  jurusan  masing-masing  dan  penentuan  software  oleh  Dosen  Pembimbing.  Diharapkan  mahasiswa  tugas  akhir  menggunakan  software-software terbaru  (up to date).
Jurusan  Teknik  Informatika  tidak  dperbolehkan  mengambil  tema  yang  berkenaan  dengan  Analisa dan Perancangan Sistem kecuali didukung dengan suatu Pemodelan dan Simulasi, sedangkan  jurusan    Manajemen    Informatika    dan    Sistem    Informasi    selain    tema    mengenai    Analisa    dan  Perancangan Sistem, diperbolehkan juga mengambil tema yang ada di jurusan Teknik Informatika. Tema-tema yang dapat dijadikan bahan bahasan penulisan tugas akhir adalah :

JURUSAN SISTEM INFORMASI & MANAJEMEN INFORMATIKA
     Pemrograman
     Analisa dan Perancangan Sistem
     Pengolahan Database (Aplikasi Database)


 ------------------------------------------------------------- 

BAGIAN II
KERANGKA PENULISAN

2.1 Perwajahan
Perwajahan   merupakan   bagian   pertama   laporan   tugas   akhir   yang   dapat   dilihat   oleh  pembaca.  Perwajahan  berfungsi  sebagai  petunjuk  awal  bagi  yang  berminat  membaca  laporan  tugas  akhir.  Perwajahan  memuat  judul  laporan  tugas  akhir  dengan  objek  yang  jelas,  nama  penulis,  logo  Universitas,  jurusan  yang  diikuti  oleh  penulis.  Oleh  karena  itu  perwajahan  juga  berfungsi  sebagai identitas dan keseragaman bentuk penyusunan.

2.2 Sistematika
Sistematika  penulisan  laporan  tugas  akhir  merupakan  urutan-urutan  bagaimana  tugas  akhir disajikan  dalam  bentuk  laporan  sehingga  memudahkan  para  pembaca  memahami  isi  laporan  tugas akhir. Secara garis besar, laporan tugas akhir disusun dengan sistematika sebagai berikut:
a.       Bagian Awal (Preliminary)
b.      Bagian Inti (Pokok Kajian)
c.       Bagian Akhir (Referensi)

2.2.1.    Bagian Awal
1.    Halaman Judul Bagian   Dalam
Penulisan  Judul  bagian  dalam  pada  dasarnya  adalah  sama  dengan  judul  yang  tertulis  pada cover  bagian  depan.  Pada  lembar  judul  ini  dituliskan  pula  judul  dalam  bahasa  Inggris  (terjemahan) yang sesuai dengan judul bahasa Indonesia, dan dicetak miring (italic). (lihat contoh)

2.    Lembar Pengesahan
Lembar  pengesahan  ini  memuat  pengesahan  dari  Dosen  Pembimbing,  kemudian diketahui  oleh  Ketua  Jurusan.  Sebagai  tanda  pengesahan  dan  persetujuan  dibubuhi  tanda tangan  di  atas  nama  Dosen  Pembimbing  dan  Ketua  Jurusan.  Nama  Dosen  Pembimbing  dan Ketua Jurusan ditulis lengkap dengan gelar akademisnya. (lihat contoh).


3.    Abstrak
Abstrak  merupakan  uraian  ringkas  dari  keseluruhan  hasil  penelitian,  walaupun  disajikan  dalam uraian  singkat,  abstrak  harus  memuat  hal-hal  penting  dari  laporan  tugas  akhir  yang  disusun,  agar pembaca   memperoleh   gambaran   yang   jelas   dari   masalah   yang   diteliti.   Abstrak   dituliskan   secara singkat yang menjelaskan tentang latar belakang penulisan, metode penulisan yang digunakan untuk pemecahan  masalah,  dan  implementasi  dari  metode  yang  digunakan  terhadap  penulisan.  Abstrak ditulis  dengan  huruf  Times  New  Roman,  ukuran  12  karakter  per  inch  dengan  spasi  1  (satu),  dan dicetak  miring  (italic).  Abstrak  dapat  menggunakan  Bahasa  Inggris  ditulis  antara  satu  sampai  satu setengah halaman atau 250 - 500 kata.

4.    Kata Pengantar
Kata   pengantar   memuat   uraian   yang   mengantarkan   pembaca   ke   inti   masalah laporan  tugas  akhir.  Pada  bagian  akhir  kata  pengantar  disampaikan  ucapan  terima  kasih kepada   semua   pihak   yang   telah   membantu   dalam   penulisan   laporan   tugas   akhir.   Jika ucapan   terima   kasih   yang   akan   disampaikan   cukup   banyak,   ucapan   terima   kasih   dapat disampaikan     dalam     lembaran     tersendiri     setelah     lembar     kata     pengantar     dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

5.    Daftar Isi, Tabel, Gambar dan Lampiran
Daftar  isi  berupa  daftar  yang  memuat  isi  laporan  tugas  akhir  secara  keseluruhan, mulai  dari  kata  pengantar,  daftar  isi  itu  sendiri,  daftar  tabel,  daftar  gambar,  bagian  inti laporan tugas akhir, bagian akhir laporan tugas akhir, dan lampiran.
Daftar   tabel   merupakan   daftar   yang   berisi   petunjuk   tabel-tabel   (jika   ada)   yang   ada   pada bagian   inti   laporan   tugas   akhir.   Daftar   tabel   harus   ditulis   secara   jelas   sehingga   memudahkan pembaca mencari tabel yang diinginkan.
Daftar  gambar  merupakan  daftar  yang  berisi  petunjuk  gambar-gambar  (jika  ada)  yang  ada pada bagian inti laporan tugas akhir.
Lampiran  pada  tugas  akhir  diletakkan  pada  bagian  akhir  laporan  tugas  akhir  yang  diberi  judul daftar lampiran dengan tujuan untuk memudahkan pembaca mencari data pendukung dalam laporan tugas akhir.



2.2.2.    Bagian Inti

BAB I   PENDAHULUAN
Bab  pendahuluan  berisi  Latar  Belakang  Penulisan,  Identifikasi  Masalah,  Maksud  dan Tujuan Penulisan, Batasan Masalah, Metode Penelitian,  dan Sistematika Penulisan.
Latar Belakang Penulisan
Paragraf  ini  sering  disebut  motivator  atau  pendorong  dilakukannya  suatu  penelitian terhadap   suatu   masalah   dalam   rangka   penyelesaian   tugas   akhir   yang   berfungsi   ganda, yaitu:
Sebagai pendorong bagi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatannya, dan Sebagai   pendorong   bagi   orang   lain   untuk   membaca   bagian-bagian   selanjutnya   dari laporan   tugas   akhir,   berarti   uraian   pada   paragraf   ini   harus   dapat   menggugah   minat pembaca.
Pada   paragraf   ini   perlu   juga   menjelaskan   apa   dan   mengapa   suatu   tema/judul dipilih,  dan  merupakan  uraian  informasi  sehubungan  dengan  timbulnya  masalah  penelitian informasi/data  mengenai  timbulnya  masalah  yang  perlu  dicari  untuk  mengetahui  kedudukan masalah yang pasti.
Empat komponen latar belakang penelitian yang perlu diperhatikan adalah:
1)     Sinyalemen atau konstalasi kegiatan masalah yang diteliti
2)     Relevansi  dan  intensitas  pengaruh  masalah  yang  akan  diteliti,  dengan  bidang  terapan ilmu yang dipelajari
3)     Keserasian   pendekatan   yang   digunakan   sesuai   dengan   bidang   terapan   ilmu   yang dipelajari
4)     Gambaran kegunaan penelitian
Pengungkapan   bagian   ini   harus   dapat   memberikan   jawaban   atas   pertanyaan- pertanyaan berikut:
      1)      Apa  yang  telah  diketahui,  baik  teoritis  maupun  faktual  tentang  masalah  yang  akan diteliti?
      2)      Adakah permasalahan yang perlu diteliti?
      3)      Bagian mana  yang menarik  dari masalah yang diteliti itu?
      4)      Apakah mungkin secara teknis masalah itu diteliti?



Identifikasi Masalah
Identifikasi   masalah   adalah   aspek   abstraksi   dan   pemilihan   yang   tepat   terhadap aspek   masalah   yang   akan   diteliti.   Dengan   perkataan   lain,   identifikasi   masalah   merupakan kemungkinan-kemungkinan     masalah     yang     akan     timbul     dalam     penulisan.     Perumusan identifikasi masalah mempunyai konsekuensi relevansi dengan tujuan dan kegunaan  penelitian.  Penyajian  identifikasi  masalah  pada  umumnya  dinyatakan  dalam kalimat-kalimat tanya (apa, bagaimana, mengapa, sampai sejauh mana, dan lain-lain).

Maksud dan Tujuan Penulisan
Paragraf ini mengetengahkan indikator-indikator apa  yang hendak ditemukan dalam penelitian,  terutama  indikator-indikator  yang  berkaitan  dengan  variabel-variabel  yang  akan diteliti.   Tujuan   merupakan   arah   pelaksanaan   penulisan   yang   menguraikan   apa   yang   akan dicapai  serta  merumuskan  tujuan  umum  penulisan  yang  konsisten  dengan  masalah  pokok penulisan  (oleh  karena  itu  urutannya  pun  harus  mengikuti  konsistensi  seperti  yang  berlaku
untuk identifikasi masalah).

Batasan Masalah
Paragraf  ini  menjelaskan  atau  memilih  masalah  dari  kemungkinan  yang  ada  disertai argumentasinya.  Untuk  permasalahan  yang  terlalu  luas  dapat  dipersempit  masalahnya  atau permasalahan  yang  ada  diuraikan  menjadi  masalah  yang  lebih  kecil.  Hal  ini  dimaksudkan  agar materi   penulisan   dan   permasalahan   yang   akan   diuraikan   tidak   membingungkan   penulis maupun  pembaca, atau kemungkinan akan  mengakibatkan permasalahan yang akan diuraikan akan keluar dari pokok permasalahan itu sendiri.

Metode Penelitian
Paragraf ini menerangkan secara ringkas tentang :
1)                  Metode  penelitian  (metode  penelitian  yang  digunakan  sesuai  dengan  tujuan  laporan  tugas akhir  sebagaimana  termaksud  pada  Bab  I  butir  1.3.,  lebih  bersifat  description  research seperti: case study, development research, correlation study, dan sebagainya)
2)                  Metode atau teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, angket)
3)                  Teknik analisis dan metode pengujian (kalau ada).
Catatan:
1)     Sebagai  pedoman  dalam  melakukan  penelitian  mulai  dari  langkah  awal  yaitu  memilih masalah  atau  mencari  ide  penelitian,  perumusan  judul  sampai  dengan  pengolahan  data dan   menarik   kesimpulan,   sedikitnya   mahasiswa   harus   berpegang   pada   1   (satu)   buku metode  riset  atau  sejenisnya,  pengambilan  kutipan  dari  buku  referensi  dalam  penyajian penulisan   metode   penelitian   tersebut   di   atas,   harus   mencantumkan   catatan   sumber kutipan.
2)     Apabila   mahasiswa   dalam   pengumpulan   data   menggunakan   alat   bantu   (instrumen pengumpulan    data)    seperti,    pedoman    observasi    (check   list),    pedoman    wawancara (interview  guide)  dan  angket/kuisioner  (check  list/questionnaires);  instrumen-instrumen tersebut harus dilampirkan.

Sistematika Pemulisan
Menguraikan  tentang  bagaimana  suatu  penulisan  dibuat  secara  sistematis,  terurut, khususnya pada bagian isi dari penulisan. Pada bagian ini secara garis besar dituliskan judul, sub judul, dan penjelsan dari sub judul tersebut apabila diperlukan.

BAB II  TINJAUAN PUSTAKA atau LANDASAN TEORI

Bab   ini   menjelaskan   definisi   dari   variabel-variabel   yang   menjadi   topik permasalahan,   teori   (atau   teori-teori)   yang   relevan   dengan   masalah   yang   akan   diteliti. Tinjauan  pustakan  ini  dapat  pula  berisi  uraian  tentang  datasekunder  yang  diperoleh  dari publikasi  baku  (misalnya,  job  title),  publikasi  ilmiah,  atau  hasil  penelitian  pihak  lain  yang dapat    dijadikan    pertimbangan    dan    kaidah-kaidah    teoritis,    serta    asumsi-asumsi    yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk menjawab masalah yang diteliti.
Pada   bab   ini   dimungkinkan   mengajukan   lebih   dari   satu   teori   atau   data sekunder  untuk  membahas  permasalahan  yang  menjadi  topik  tugas  akhir,  sepanjang  teori- teori   dan/atau   data   sekunder   itu   berkaitan   dan   tidak   kontradiktif.   Penulis   tidak   bolehmencantumkan  teori  sekunder  sebagai  pendukung  pembahasan  bab  selanjutnya,  misalnya teori  yang  dipakai  oleh  mahasiswa  dalam  penulisan  TA,  dijadikan  sebagai  bahan  referensi. Contohnya  : Sistem informasi adalah  ¼¼(  Susilawati  :  Laporan   TA  2000/2001  hal  21  ). Referensi semacam ini TIDAK DIBENARKAN.
Catatan:
   1)      Dalam  rangka  memperkaya  ilmu  dan  teori-teori,  sebagai  referensi,  mahasiswa  wajib menggunakan  paling  sedikit  3  (tiga)  buku  yang  relevan  dengan  masalah  yang  akan diteliti.
   2)      Dalam  kenyataan  sering  terjadi  definisi  yang  dikemukakan  seorang  penulis  berbeda dengan  yang  dikemukakan  penulis  lainnya.  Hal  ini  mungkin  terjadi  karena  perbedaaan sudut  pandang,  untuk  memberikan  keyakinan  tentang  suatu  definisi,  maka  mahasiswa sedikitnya   diwajibkan   mengutip   3   (tiga)   definisi   dari   3   (tiga)   buku   yang   berbeda, kemudian ketiganya diperbandingkan dan disimpulkan.

Pada  bab  ini  juga  dapat  dideskripsikan  gambaran  umum  instansi/lembaga  tempat melakukan  penelitian.  Pada  hakekatnya  bab  ini  berisi  sejarah  singkat,  struktur  organisasi, bidang  kegiatan/usaha  dari  instansi  dan  lembaga  yang  bersangkutan.  Deskripsi  selanjutnya merupakan  gambaran  umum  pada  bagian  dimana  mahasiswa  melakukan  penelitian  atau bagian tempat memperoleh data.

BAB III   ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

Pada  bab  ini  dijelaskan  mengenai  masalah  yang  akan  diuraikan  konsisten  dengan tujuan  penelitian  yang  telah  diuraikan  pada  bab  pendahuluan.  Permasalahan  akan  diperoleh dari   penjelasan   mengenai   gambaran   umum   pada   bagian   dimana   mahasiswa   melakukan penelitian  atau  memperoleh  data.  Pada  Bagian/Divisi/Biro/Badan  tersebut  akan  diperoleh masalah   yang   sedang   dan/atau   akan   dihadapi.   Analisis   permasalahan   ini   harus   dapat diuraikan dengan detail tanpa mengurangi tujuan pokok permasalahan.
Pada  umumnya  Perusahaan/Instansi/Lembaga  yang  menjadi  tempat  memperoleh data  menginginkan  Sejarah  Perusahaan  dicantumkan  dalam  penulisan.  Sejarah  ini  dapat diuraikan    secara    global    yang    manguraikan    tentang    Sejarah    Perusahaan,    Tugas    dan Tanggung  Jawab  tiap-tiap  Bagian,  dan  uraian  tentang  analisis  dari  tugas-tugas  yang  ada pada        bagian        dimanan        mahasiswa        melakukan        penelitian.        Tetapi        apabila Perusahaan/Instansi/Lembaga  tidak  meminta  adanya  Sejarah  Perusahaan,  maka  penulisan ini boleh tidak dituliskan.

Masalah  yang  telah  diuraikan  dapat  dipecahkan  dengan  metode  yang  digunakan. Pemecahan    masalah    dapat    berbentuk    disain    dan/atau    perhitungan    matematis    yang kemudian   dijelaskan   mengenai   pemecahan   tersebut.   Disain   ini   berupa   disain   dari   suatu metode  yang  dipilih  dalam  memecahkan  masalah  (disain  sistem  atau  disain  model),  disain masukan  (Input Disegn),  disain  antar  muka  (Interface Design),  disain keluaran  (hasil  yang sesuai   dengan   tujuan   penulisan).   Biasanya   bentuk   disain   masukan   dan   disain   keluaran sesuai  dengan  yang  diinginkan  perusahaan/instansi,  atau  disain  yang  dibuat  sendiri  oleh penulis  yang  dapat  diterima  oleh  perusahaan/instansi.  Disain  ini  harus  dapat  bersifat  efisien, efektif,     fleksibel,     sederhana,     dan     informatif.     Apabila     permasalahan     menggunakan perhitungan   matematis   dapat   menggunakan   tabel   atau   gambar   yang   harus   dijelaskan secara detail.
Variabel-variabel  yang  diteliti  (variabel  masukan  dan  variabel  keluaran)  merupakan data  yang  dibutuhkan  dalam  pengolahan  data  dari  data  mentah  (dokumen  dasar)  menjadi informasi  yang  berguna  bagi  semua  pihak,  terutama  bagi  instansi/perusahaan.  Pengolahan data  ini  dapat  menggunakan  tabel,  gambar  (disain database),  atau  diuraikan  dalam  kalimat- kalimat yang mudah dimengerti.
Khusus  untuk  mahasiswa  STRATA  SATU  perlu  disertakan  penulisan  tentang  analisis perbedaan  antara  sistem  lama  dengan  sistem  baru  (sistem  yang  dibuat  dalam  penulisan), atau  keunggulan  dari  produk  inovatif  yang  dibuat  terhadap  masalah  yang  timbul  sebelum produk  tersebut  dibuat.  Hal  ini  dimaksudkan  agar  mahasiswa  dapat  berfikir  secara  kritis  dan dapat menganalisa permasalahan dari berbagai sudut pandang.

BAB IV   KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan  pada  dasarnya  berupa  temuan-temuan  penelitian,  baik  secara  deskriptif (hasil   pengukuran   variabel)   maupun   secara   analitis   (berkenaan   dengan   hasil   pengujian hipotesis),  yakni  hipotesis  mana  yang  terbukti  dan  apa  maknanya  yang  dirumuskan  dalam bentuk   penyataan   secara   ketat   dan   padat,   sehingga   tidak   menimbulkan   penafsiran   lain.
Informasi  yang  disampaikan  dalam  kesimpulan  dapat  berupa:  pendapat  baru;  koreksi  atas pendapat   lama,   pengukuhan   pendapat   lama   atau   menumbangkan   pendapat   lama   yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.



Saran  merupakan  tindak  lanjut  dari  kesimpulan,  berupa  anjuran  atau  rekomendasi, yang   dapat   menyangkut   aspek   operasional   kebijakan   maupun   konseptual.   Saran   berisi gagasan-gagasan  atau  pemikiran  atas  dasar  hasil  penelitian,  saran  untuk  memperbaiki  atau meningkatkan   makna   suatu   variabel   dari   berbagai   sudut   yang   berkepentingan   dengan variabel tersebut. Saran hendaknya bersifat konkrit, realistik, bernilai praktis, dan terarah.

2.2.3.    Bagian Akhir
Pada   bagian   akhir   hanya   berisikan   lampiran-lampiran   yang   dibutuhkan   untuk   mendukung penulisan.  Lampiran  tersebut  berupa  :  Listing  Program,  Tampilan  Input  Program,  Tampilan  Output Program, dan lampiran pendukung lainnya yang diperoleh dari perusahaan/instansi.

A.     LISTING PROGRAM
Listing  program  yang  berupa source program  harus  disertakan  dalam  laporan  apabila  Penulis membuat  suatu  paket  program  sebagai  alat  bantu  pemecahan  masalah  (problem  solving).  Listing program  dibuat  dalam  jarak  1  spasi,  dengan  jenis  huruf   Courier  New   ukuran  10  char./inch.  Nomor halaman pada bagian kanan atas yang dimulai dari nomor 1.

B.     LISTING INPUT DAN OUTPUT PROGRAM
Pada  dasarnya  program  yang  dibuat  adalah  sebagai  aplikasi  pengolahan  data,  sehingga  harus ada  data  yang  dimasukkan  dan  ditampilkan  melalui  program.  Pada  saat  pemasukan  data,  program akan  meminta  user  untuk  memasukkan  sedikitnya  1  buah  record.  Tampilan  pemasukaan  data  inilah yang disertakan dalam lampiran lengkap dengan contoh pemasukan data.
Sama   halnya   dengan   tampilan   input,   tampilan   output   juga   diikutsertakan   dalam   lampiran. Tampilan  output  program  biasanya  berupa  tabel-tabel  atau  gambar/grafik  yang  merupakan  hasil  dari data  yang  dimasukkan  melalui  tampilan  input.  Data  yang  ditampilkan  sedikitnya  berisikan  10  buah record, agar terlihat perbedaannya antara permasalahan dengan keunggulan program yang dibuat.



C.     LAMPIRAN PENDUKUNG LAINNYA
Lampiran   pendukung   yang   dimaksud   adalah   formulir   (form)   yang   diperoleh   pada   waktu penelitian,  dapat  berupa  dokumen  dasar,  tabel-tabel,  gambar-gambar,  slip  pembayaran,  dan  lain- lain. Lampiran ini dapat disertakan apabila diperlukan.


Sumber:
http://stmik-im.ac.id/userfiles/file/Penduan-Penulisan.pdf

Nama Kelompok :        Aryanto
                                    Syahrun Diyaar
                                    Maulana Preestra Crown Eka

Minggu, 14 Oktober 2012

SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN


PENERAPAN  SISTEM  PAKAR  DALAM  BERBAGI  BIDANG




Disusun oleh :

Aryanto                                           : 11110158
Bayu Suberti Sobari                       : 11110365
Dicky azhari                                    :  
Maulana presta crown eka              : 14110272
Rian Henry                                      : 15110861
Sahrun diyaar                                  : 16110775
Solihat                                             : 16110642

3KA08


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA


PENDAHULUAN

             A.    Latar Belakang
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan.
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
B.     Rumusan Masalah
1.      Mengetahui penerapan sistem pakar dalam pada kehidupan sehari-hari.

C.     Tujuan
1.      Menjelaskan dan memberikan contoh dari penerapan sistem pakar dalam kehidupan sehari-hari.






Daftar isi
Cover  ………………………………..................................        I
Pendahuluan ……………………...................................               II
Daftar isi ………………………………………………........       III

Kata Pengantar ………………………………………………      1

BAB  I
Judul …………………………………………………………      2
Pengertian system pakar ………………………………………     2
Cirri-ciri system pakar …………………………………………    3
Tujuan pengembangan Sistem Pakar ……………………………   4
Beberapa kategori dari Sistem Pakar …………………………      6

BAB II
Contoh Implementasi Dari Sistem Pakar ………………………     7
A.    Aplikasi Sistem Pakar di Bidang Kesehatan………………….         7
B.     Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran …………………….        8
C.     Aplikasi Sistem Pakar di bidang Manajerial ………………….        9
D.    Aplikasi Sistem Pakar Dalam Bidang Farmakologi Dan Terapi.        10

BAB III
Kesimpulan ………………………………………                        15
Daftar pustaka ………………………………………                    16



KATA PENGANTAR


Puji syukur kami kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah yang berjudul “Penerapan Sistem Pakar Dalam Berbagai Bidang” ini dapat terselesaikan.

Makalah ini membahas tentang materi-materi yang berkaitan dengan system pakar dalam ruang lingkup masyarakat saat ini. Dengan tujuan agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa yang berkaitan dengan Sitem Berbasis Pengetahuan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan.

Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihat yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.







                                                                                                Depok,13 oktober 2012

BAB I
PENERAPAN  SISTEM  PAKAR  DALAM  BERBAGI  BIDANG

Pengertian system pakar

 Sistem Pakar berasal dari dua kata yaitu sistem dan pakar. Sistem adalah beberapa elemen yang di tekankan adalah efektifitas (untuk mencapai suatu tujuan). Pakar adalah seseorang yang ahli pada suatu bidang. 

             Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik ‘sedikit’ rumit ataupun rumit sekalipun ‘tanpa’ bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman.

Banyak sekali definisi lainnya tentang Sistem Pakar diantaranya :

·         Sistem Pakar adalah Sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli yang bersangkutan.
·         Sistem Pakar adalah suatu perangkat lunak komputer berisi pengetahuan yang disimpan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam suatu bidang spesifik dengan cara hampir sama dengan seorang tenaga ahli. Pengetahuan datang dari satu rangkaian percakapan yang lalu di kembangkan dari beberapa tenaga ahli suatu sistem.. Sistem tersebut menerima pengetahuan yang berisi suatu masalah dari seorang pengguna.
·         Sistem Pakar adalah suatu perangkat lunak komputer yang dirancang untuk memberikan pemecahan masalah suatu tenaga ahli didalam suatu bidang. Sistem Pakar terdiri atas suatu dasar pengetahuan(informasi, heuristik, dll.), mesin kesimpulan(untuk meneliti dasar pengetahuan), dan alat penghubung (input dan output). Cara yang memimpin ke arah pengembangan Sistem Pakar adalah berbeda dari teknik programan konvensional.
·          Sistem pakar ialah sistem yang mewakilkan pengetahuan manusia dalam bentuk program komputer dan menggunakan pengetahuan tersebut dalam penyelesaian masalah; mensimulasikan bagaimana pakar menyelesaikan masalah.
·         Sistem Pakar adalah program kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang menggabungkan basis pengetahuan (knowledge base) dengan mesin inferensi. Basis pengetahuan dalam sistem pakar berupa suatu aturan yang diperoleh dari pengalaman atau dari seorang pakar pada bidang keahlian tertentu. Berdasarkan basis pengetahuan yang ada,digunakan mesin inferensi untuk mengenerate solusi terhadap domain permasalahan yang akan dipecahkan.

Ciri-ciri dari system pakar :
Suatu sistem dikatakan sistem pakar apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Kusumadewi, 2003):
a)      Terbatas pada domain keahlian tertentu
b)      Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti
c)      Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami
d)     Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu
e)      Dirancang untuk dikembangkan sacara bertahap
f)       Keluarannya atau output bersifat anjuran.
Adapun banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain (Kusumadewi, 2003):
  • Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa    kesadaran langsung seorang pakar
  • Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambahnya efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja
  • Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks
  • Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang
  • Pengetahuan dari seorang pakar dapat dikombinasikan tanpa ada batas waktu
  • Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.
Selain banyak manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan pengembangan sistem pakar, yaitu (Kusumadewi, 2003):
  • Daya kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh system.
  • Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan dengan perangkat lunak konvensional.

Tujuan pengembangan Sistem Pakar adalah :

a)      Mempermudah kerja tenaga ahli
b)      Mengganti tenaga ahli
c)      Menggabungkan kempampuan tenaga ahli
d)     Training tenaga ahli
e)      Mengurangi resiko pada pekerjaan yang berbahaya
f)       Menyediakan ahli pada bidang pekerjaan “kering”
Komponen dalam Sistem Pakar meliputi :

1.      Ahli sebagai sumber pengetahuan
2.       Basis pengetahuan
3.      Mesin informasi
4.      Fasilitas pengetahuan dan justifikasi
            Semua Sistem Pakar terdiri dari sebuah alat penghubung (input dan output), suatu database, suatu dasar pengetahuan, dan suatu mekanisme kesimpulan. Lebih dari itu, pengembangan Sistem Pakar pada umumnya berproses melalui beberapa tahap yang mencakup pemilihan masalah, didapatnya pengetahuan, penyajian pengetahuan, programming, evaluasi dan pengujian.

             Bagian dari Sistem Pakar yang menarik adalah kemampuan perangkat lunak untuk meninjau ulang suatu konsultasi dan menyediakan suatu penjelasan kepada pemakai bagaimana caranya memperoleh kesimpulan. Fungsi penjelasan yang sangat utama adalah suatu catatan yang menyangkut proses pemikiran yang digunakan oleh tenaga ahli untuk memecahkan masalah itu. Sistem Pakar menyediakan suatu pemahaman yang lebih baik bagaimana kesimpulan dicapai sehingga kepercayaan pemakai akan lebih besar dalam mengambil kesimpulan menggunakan Sistem Pakar. Akumulasi fakta akan diperkenalkan ketika suatu penjelasan diminta. Biasanya penjelasan yang diminta yaitu bagian dari perangkat lunak atau bagian luar dari pengembangan.

              Tools perangkat lunak yang dikembangkan memberikan keleluasaan pada perekayasa pengetahuan untuk memasukkan himpunan aturan pada basis pengetahuan, dan diperolehnya suatu solusi berdasarkan basis pengetahuan yang ada. Sehingga Tools Sistem Pakar yang dibuat dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memecahkan berbagai macam domain permasalahan. Mesin informasi di atas merupakan mesin yang dapat berpikir dengan cermat dan tepat untuk pencapaian suatu keputusan yang diambil melalui pengetahuan, yakni komputer.

 Jadi Sistem Pakar dapat kita definisikan sebagai suatu sistem perangkat lunak yang menggunakan ilmu, fakta dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga kerja ahli dalam bidang yang bersangkutan. Ahli disini melakukan pemindahan ilmu pengetahuan(akuisisi ilmu pengetahuan) yang dia miliki kepada suatu sistem yang di berada pada sebuah perangkat lunak komputer. Sistem Pakar ini sudah banyak di gunakan untuk membantu manusia dalam bidang manajerial.

Beberapa kategori dari Sistem Pakar adalah :



   ·     Interpretasi – penganalisisan data untuk menjelaskan suatu data.    Contoh: DENDRAL
    ·     Diagnosis – proses mendiagnosis sesuatu (pendeteksian penyakit untuk makhluk hidup) berdasarkan data.
Contoh : MYCIN
    ·      Pemantauan – secara terus menerus menginterpretasi isyarat(signal) dan bertindak jika intervensi diperlukan.
Contoh VM – pemantauan pesakit dengan menggunakan alat pernafasan khas.(common-sense).
    ·     Ramalan – membuat ramalan masa hadapan berdasarkan model lepas atau sedia ada
Contoh:sistem dalam peramalan saham
    ·     Perancangan (planning) – satu program tindakan yang dilakukan untuk mencapai keputusan
Contoh: perancangan dalam genetik molekul
    ·     Reka bentuk – penghasilan spesifikasi untuk membina objek yang memenuhi keperluan tertentu.
Contoh: rekabentuk digital circuit


      BAB II


Contoh Implementasi Dari Sistem Pakar

A.   Aplikasi Sistem Pakar di Bidang Kesehatan
         Pengembangan sebuah sistem pakar dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara pertama adalah dengan membangun sendiri semua komponen di atas, sedangkan cara kedua adalah dengan memakai semua komponen yang sudah ada, kecuali isi basis pengetahuan. Penggunaan cara kedua disebut sebagai membangun sistem pakar dengan shell.

E2gLite adalah sebuah shell sistem pakar yang dikembangkan oleh Expertise2Go yang berbasis internet dan dilengkapi applet Java. E2gLite memberikan kemudahan dalam hal pembangunan sistem pakar serta pelaksanaan konsultasi oleh pengguna. Basis pengetahuan berupa file teks yang berisi fakta dan aturan yang dapat dibuat dengan editor teks dan disimpan sebagai file *.kb, sedangkan pengguna cukup menggunakan browser umum yang memiliki fitur Java seperti Netscape Navigator dan Internet Explorer. Jika Internet Explorer yang terinstall tidak mempunyai fitur Java, dapat ditambah dengan menginstall Microsoft Virtual Machine Proxy Server. E2gLite dapat didownload dari http://www.Expertise2go.com secara gratis.

Kelebihan e2gLite terletak pada kemudahan akses dan penggunaannya. Kemudahan akses, karena e2gLite yang berisi applet Java dan basis pengetahuan dapat didownload ke browser pengguna. Kemudahan penggunaan, karena suatu applet Java sangat mudah untuk diikutsertakan didalam sebuah halaman web sebagai objek grafis, dan dapat disisipkan ke dalam sebuah sel dalam tabel HTML untuk memfasilitasi pengaturan halaman secara fleksibel serta integrasi sistem pakar dengan halaman web yang lain. Namun demikian e2gLite juga memiliki kekurangan, antara lain waktu startup yang lama, sehingga lebih cocok untuk sistem pakar berskala kecil dengan basis pengetahuan yang mengandung kurang dari 100 aturan.

Kekurangan kedua, adalah basis pengetahuan yang berupa file teks dapat dibaca oleh siapapun karena bersifat publik atau dapat diakses oleh siapapun. Dengan demikian desain dari basis pengetahuan sistem pakar yang dibuat tidak dapat dijaga kerahasiaannya. Kekurangan lainnya berhubungan dengan kompatibilitas browser. Microsoft telah mengumumkan pemisahan antara JVM (Java Virtual Machine) dari versi Internet Explorer yang diinstall mulai sistem operasi Windows XP. Hal ini akan menyebabkan semua halaman web yang mengandung applet menjadi gagal untuk diakses, kecuali pengguna secara khusus menginstall JVM.

B.   Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran
contoh sederhana dari penerapan sistem pakar dalam bidang kedokteran, yaitu diagnosis penyakit berdasarkan gejala-gejala dan beberapa solusi untuk penyembuhannya. Dalam keseharian kita, terdapat beberapa penyakit dengan gejala yang hampir mirip, sebagai contoh influenza, tipus, dan maag. Untuk dapat melakukan diagnosis dengan benar, terlebih dahulu kita harus mengetahui gejala-gejala dari penyakit tersebut.

Beberapa gejala yang mungkin timbul dari ketiga jenis penyakit tersebut adalah sebagai berikut:

·         Kepala pusing;
·         Suhu badan tinggi;
·         Batuk dan pilek;
·         Badan lemas;
·         Demam lebih dari tiga hari;
·         Hasil cek darah menunjukkan positif salmonella paratipii
·         Nyeri pada ulu hati;
·         Nyeri pada lambung.
Sedangkan obat yang kami sarankan sebagai solusi untuk mengobati penyakit tersebut meliputi:

·         Paracetamol;
·         Antibiotik;
·         Multivitamin;
·         Obat anti mual;
·         CTM (obat tidur).
Dari gejala-gejala tersebut kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

Jika gejala yang timbul adalah 1, 2, dan 3 maka dia menderita influenza dan solusi obatnya adalah a, b, dan c.
Jika gejala yang timbul adalah 1, 4, 5, dan 6 maka dia menderita tipus dan solusi obatnya adalah a, b, c, d, dan e.
Jika gejala yang timbul adalah 1, 7, dan 8 maka dia menderita maag dan solusi obatnya adalah a, b, c, dan d.
Dengan menggunakan sistem pakar ini kita dapat melakukan diagnosis penyakit influenza, tipus, dan maag sehingga kita dapat melakukan pertolongan pertama pada penderita penyakit tersebut.
C.   Aplikasi Sistem Pakar di bidang Manajerial
1.      . Analisis
a)      Interpretasi
Ø  Analisa pasar untuk komoditi tertentu
Ø  Identifikasi media iklan yang sesuai
Ø  Identifikasi kebutuhan pelatihan
b)      Diagnostik 
Ø  Diagnosa kelesuan perusahaan dan usaha penyembuhan
2.      Sintesa 
·         Penarikan tenaga kerja
·         Strategi penentuan harga
·          Strategi pengembangan produk
3.      Integrasi 
·         Prediksi perkembangan nilai pada bursa saham efek
Salah satu bagian dari Sistem Pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan sebuah pemikiran. Pada saat sistem ini mengingat rantai pemikiran logisnya, seorang pemakai boleh meminta suatu penjelasan dari suatu masalah dan sistem akan meberikan beberapa faktor yang berhubungan dengan masalah yang ditanyakan oleh pengguna itu. Bagian ini meningkatkan kepercayaan para pemakai didalam memecahkan masalah menggunakan Sistem Pakar.

D.   Aplikasi Sistem Pakar Dalam Bidang Farmakologi Dan Terapi
Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologidan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web dibuat dengan dasar pemikiran sebagai berikut :

Farmakologi dan terapi merupakan suatu sistem yang besar dan komplek. Tugas farmakologi dan terapi adalah mencari dasar penggunaan obat secara rasional untuk tindakan medis yang tepat, cepat dan akurat pada saat diperlukan. Dasar penggunaan obat tersebut disesuaikan dengan diagnosis penyakit yang dilakukan secara cermat berdasarkan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pasien. Implementasi farmakologi dan terapi di lapangan secara konvensional dituangkan dalam buku panduan yang dikeluarkan oleh dokter yang bersangkutan dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap masalah farmakologi dan terapi.

Kenyataannya dengan menggunakan buku panduan terdapat beberapa kelemahan diantaranya :
  • Prosedur yang tertulis sangat baku sehingga memasung inovasi dan improvisasi operator.
  • Perlu dilakukan revisi secara berkala menyesuaikan kondisi yang ada. 
  • Kurang komunikatif bagi para operator yang belum berpengalaman.

Kelemahan seperti ini menyebabkan tidak jarang para operator melaksanakan tugasnya hanya didasarkan pada pengetahuannya masing-masing, padahal tidak ada jaminan mereka memiliki kemampuan yang sama (Prakasa, 1996), khususnya dalam hal farmakologi dan terapi. Oleh karena itu perlu dibuat suatu sistem pengolah informasi yang berkecerdasan untuk membantu tugastugas dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit pada saat diperlukan untuk kemudian diambil keputusan penggunaan obat yang sesuai.

Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web diharapkan dapat digunakan untuk mendukung terciptanya sistem informasi berkecerdasan berbasis komputer dalam bidang kesehatan yang mendudukkan paramedis non dokter dan mahasiswa kedokteran sebagai dokter pada saat diperlukan dan membantu tugas-tugas dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.

Secara garis besar sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi dibuat dengan tuntutan untuk melakukan tugas sebagai berikut :
  1. Mengambil datadata hasil pemeriksaan kondisi pasien,
  2. Memasukan dan membandingkan data-data tersebut ke dalam kaidahkaidah yang telah dituliskan dalam basis pengetahuan,
  3. Mendeskripsikan kondisi pasien berdasarkan kesimpulan yang didapat dari hasil membandingkan seperti yang telah dilakukan pada tugas
  4. Deskripsi kondisi pasien sebagai output sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi memuat kondisi umum pasien, diagnosis penyakit dan terapi-terapi yang dapat dilakukan, baik dengan obat, herbal maupun suplemen.

Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web merupakan suatu program yang terdiri dari dua jenis program. Kedua jenis program tersebut adalah program konvensional dan program sistem pakar. Program konvensional digunakan untuk proses iterasi dan untuk mengolah basis data, sedangkan program sistem pakar digunakan dalam proses inferensial dan untuk mengolah basis pengetahuan. 

E.    Aplikasi Sistem Pakar Dalam Bidang Psikologis
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder.

Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF).

Contoh lain implementasinya adalah tes kepribadian. aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.

Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak bisa menggantikan seorang ahli karena dia pakar di bidangnya. Aplikasi sistem pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang di-input oleh seorang programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah selalu dikembangkan.

Tools yang disediakan oleh Visual Basic.NET 2008 sudah sangat mengakomodir dalam proses pembuatan aplikasi ini. Selain itu, Visual Basic.NET 2008 dapat dengan baik melakukan koneksi database ke sql server. 

F.     Pengetahuan di dalam Sistem Pakar
Pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah harus dipaparkan sehingga dapat digunakan untuk menuliskan kode ke dalam komputer dan kemudian dapat dilakukan pengambilan keputusan oleh Sistem Pakar. Ada berbagai metoda formal untuk mewakili pengetahuan dan pada umumnya karakteristik dari suatu masalah tertentu akan menentukan teknik penyajian yang sesuai mempekerjakan.

Dasar pengetahuan salah satunya didapatkan dari aturan produksi perusahaan. Aturan ini terdiri dari suatu pendapat atau kondisi yang diikuti oleh suatu kesimpulan atau tindakan (contoh : IF kondisi THEN tindakan). Aturan produksi mengijinkan hubungan dasar pengetahuan untuk dipecahkan ke dalam unit yang dapat dikendalikan. Suatu dasar pengetahuan yang terdiri dari ratusan atau beribu-ribu aturan dapat menyebabkan suatu masalah dengan organisasi dan manajemen aturan itu. Pengaturan visualisasi dan aturan saling behubungan, mereka dapat dipenuhi sampai jaringan ketergantungan.

Sepanjang konsultasi aturan dasar, dikemukakan kondisi-kondisi yang dapat memuaskan pemakai. Operasi ini dilakukan oleh mesin pengambil kesimpulan. Suatu ketika semua kondisi-kondisi ( yaitu. IF bagian-bagian dari aturan) dari suatu aturan sesuai, aturan dieksekusi dan kesimpulan yang sesuai ditarik. Berdasarkan Atas kesimpulan dan fakta yang diperoleh selama konsultasi, mekanisme kesimpulan menentukan pertanyaan yang (mana) akan ditanyakan dan di pesan apa yang ditampilkan. Ada berbagai metoda inferencing tersedia untuk melaksanakan tugas pencarian, menyesuaikan, dan eksekusi. Suatu karakteristik Sistem Pakar yang berbeda dari perangkat lunak konvensional adalah kemampuan mereka untuk memperbaiki kekurangan atau kesalahan data.

Dalam sepuluh tahun terakhir, perangkat lunak komputer berbasis kecerdasan buatan yang disebut Sistem Pakar sudah menerima banyak perhatian. Karena perangkat lunak ini sudah banyak di gunakan untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan didalam suatu bidang. Contohnya meliputi sistem komputer disain, perbaikan lokomotif, dan cloning gen. Pada jaman sekarang ini perangkat lunak komputer yang paling sering digunakan adalah suatu Sistem Pakar yang memiliki friendly user interface. Interface ini tidak membuat kerja sistem itu menjadi lambat, tetapi dapat memungkinkan user yang tidak memiliki pengalaman untuk mengetahui permasalahan, pemecahan dan dapat menarik kesimpulan dari sistem itu.

Membuat Sistem Pakar lebih mudah digunakan ??

Ya atau tidaknya sebuah Sistem Pakar mencapai sukses mungkin ditentukan oleh sifat alami alat penghubung pemakainya. Ini adalah bagian dari Sistem Pakar yang saling berhubungan dengan pemakai. Bahkan Sistem Pakar yang paling kuat tidak akan diterapkan jika sistem itu memerlukan terlalu banyak usaha pada pihak pemakai. Oleh sebab itu, penting untuk membuat komputer semudah mungkin untuk dipakai oleh pemakai ketika beroperasi. Hampir semua perangkat lunak pengembangan modern menawarkan kapasitas yang saling berhubungan antara sistem grafik dan teks.



BAB III

Kesimpulan

     Dari perancangan Sistem Pakar ini kelompok kami dapat mengambil beberapa
kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Sistem ini dirancang dengan tampilan yang memperhatikan kemudahan pengoperasian sehingga mudah digunakan.
  • ada beberapa tujuan pengembangan system pakar
  •  Dengan menggunakan sistem komputerisasi kemungkinan tingkat kesalahan lebih kecil.
  • Membantu dokter dalam mengakusisi pengetahuan yang dimiliki sehingga ia dapat menggunakan waktunya untuk mengerjakan pekerjaannya.
  • Sistem ini dapat digunakan oleh dokter atau mahasiswa kedokteran untuk membantu mempelajari proses Diagnosa Kanker Kulit.

SUMBER :




Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all