Kamis, 20 Oktober 2011

A.C. Milan

                         A.C. Milan


Nama lengkap Associazione Calcio Milan
1899 SpA
Julukan Rossoneri (Merah-Hitam)
Il Diavolo Rosso (Setan Merah)
Didirikan 16 Desember 1899

Stadion San Siro, Milan, Italia
(Kapasitas: 82.955)

Ketua Silvio Berlusconi

Manajer Carlo Ancelotti

Liga Seri A

2007-08 Seri A (5)

          Associazione Calcio Milan (dipanggil A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana hitam, sehingga dijuluki rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses kedua dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Seri A 17 kali dan Piala Italia lima kali.
          Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris. Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.
Daftar isi :

• 1 Stadion dan basis pendukung
• 2 Sejarah (1990-an hingga kini)
• 3 Pemain terkenal
• 4 Skuad saat ini 
o 4.1 Sedang dipinjamkan
• 5 Prestasi
• 6 Daftar Presiden AC Milan
• 7 Referensi
• 8 Pranala luar



 Stadion dan basis pendukung

          Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang berkapasitas 85.000 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama San Siro. Stadion ini digunakan bersama dengan Internazionale ("Inter"), klub besar lain di Milan. Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza merupakan seorang pemain bintang bagi Inter. Tetapi, di masa mendatang, ada wacana untuk memindahkan homebase Milan ke stadion baru, seperti yang diungkapkan wakil presiden Adriano Galliani pada tahun 2006.
          Secara sejarah, AC Milan (dipanggil dengan "Milan" saja di Italia) didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan (umumnya merupakan para pendatang dari daerah Italia selatan), sementara Inter lebih didukung orang-orang kaya. Meskipun begitu, pada beberapa tahun terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh raja media dan mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, sementara Inter dimiliki pebisnis garis tengah-kiri, Massimo Moratti. Namun begitu, basis pendukung Milan mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (ultras) yang terkenal dari Milan adalah Fossa Dei Leoni yang beraliran ekstrim kiri, dan Brigate Rossoneri yang beraliran ekstrim kanan. Menyusul keributan dengan suporter Inter pada derby musim kompetisi 2005/2006, Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara organisasi. Meskipun begitu, massa mereka masih setia mendukung Milan di tribun khusus bagian selatan stadion San Siro bersama kelompok lain, dengan sebutan Curva Sud.

 Sejarah (1990-an hingga kini)

          Masa kejayaan Milan di era sepak bola modern adalah pada awal dekade 90-an ketika merajai Liga Italia di bawah asuhan Arrigo Sacchi, dan diteruskan oleh Fabio Capello. Puncaknya, Milan merebut trofi Liga Champions pada tahun 1994 dengan mengalahkan Barcelona di final. Sepeninggal Capello (yang menyeberang ke Spanyol untuk melatih Real Madrid), Milan terus menurun dan baru bisa meraih gelar juara Liga Italia pada musim kompetisi 1998/1999 di bawah asuhan pelatih Alberto Zaccheroni. kemudain digantikan oleh pelatih asal Turki, Fatih Terim. Karena surut gelar, kemudian diganti oleh mantan pemain Milan, Carlo Ancelotti. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu pinalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia.
          Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping.
          Pada musim 2007/2008, Milan akhirnya harus bermain di kompetisi Piala UEFA setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin. Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, AC Milan menang 4-1 atas Udinese, tapi di saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk memperbaiki performa di musim berikut (2008/2009), Milan membeli sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho yang keduanya berasal dari Barcelona. Pada transfer paruh musim 2008-2009, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepakbola Amerika Serikat LA Galaxy.

Pemain terkenal:

• Demetrio Albertini
• Jose Altafini
• Massimo Ambrosini
• Carlo Ancelotti
• Roberto Baggio
• Franco Baresi
• Oliver Bierhoff
• Zvonimir Boban
• Alessandro Costacurta
• Hernán Crespo
• Renzo De Vecchi
• Marcel Desailly
• Paolo Di Canio
• Roberto Donadoni
• Gennaro Gattuso
• Jimmy Greaves
• Gunnar Gren
• Ruud Gullit
• Kurt Hamrin
• Filippo Inzaghi
• Kaká
• Gianluigi Lentini
• Ronaldinho
• Umit Davala
• Jose Mari
• Roberto Ayala
• Giuseppe Pancaro
• Leonardo
• Nils Liedholm
• Cesare Maldini
• Paolo Maldini
• Alessandro Nesta
• Gunnar Nordahl
• Jean-Pierre Papin
• Andrea Pirlo
• Frank Rijkaard
• Gianni Rivera
• Rui Costa
• Sandro Salvadore
• Dejan Savicevic
• Juan Alberto Schiaffino
• Karl Heinz Schnellinger
• Clarence Seedorf
• Andriy Shevchenko
• Angelo Sormani
• Giovanni Trapattoni
• Marco van Basten
• George Weah
• Ray Wilkins
• John Dahl Tomasson
• Alberto Gilardino
• Martin Laursen
• Massimo Oddo
• Gianluca Zambrotta

 Prestasi

• Seri A: 17 
o 1901, 1906, 1907, 1950-51, 1954-55, 1956-57, 1958-59, 1961-62, 1967-68, 1978-79, 1987-88, 1991-92, 1992-93, 1993-94, 1995-96, 1998-99, 2003-2004
• Piala/Liga Champions: 7 
o 1962-63, 1968-69, 1988-89, 1989-90, 1993-94, 2002-03, 2006-07
• Piala Italia: 5 
o 1966-67, 1971-72, 1972-73, 1976-77. 2002-03
• Piala Super Italia: 5 
o 1988, 1992, 1993, 1994, 2004
• Piala Interkontinental: 3 
o 1969, 1989, 1990
• Piala Super Eropa: 5 
o 1989, 1990, 1994, 2003, 2007
• Piala Dunia Antarklub FIFA 
o 2007
• Piala Winners: 2 
o 1967-68, 1972-73
• Piala Latin (Piala yang paling penting bagi klub-klub Eropa pada tahun 40-an dan 50-an. Diselenggarakan sejak 1949 hingga 1957 antara juara-juara Perancis, Italia, Portugal dan Spanyol. Kejuaraan ini menghilang setelah dimulainya Piala Champions.) 
o 1951, 1956
• Piala Mitropa 
o 1981/82
Babak Final
• Piala/Liga Champions 
o 1957/58, 1992/93, 1994/95, 2004/5, 2006/7
• Piala Winners 
o 1973/74
• Piala Interkontinental 
o 1963, 1993, 1994, 2003
• Piala Super Eropa 
o 1973, 1993
• Piala Latin 
o 1953
• Piala Italia 
o 1941/42, 1967/68, 1970/71, 1974/75, 1984/85, 1989/90, 1997/98
[sunting] Daftar Presiden AC Milan
• 1899-1909 Alfred Edwards
• 1909-1909 Giannino Camperio (regent)
• 1909-1928 Piero Pirelli
• 1928-1930 Luigi Ravasco
• 1930-1933 Mario Bernazzoli
• 1933-1935 Luigi Ravasco (komisi khusus)
• 1935-1936 Pietro Annoni
• 1936-1936 Annoni, Lorenzini dan Valdameri (majelis regent)
• 1936-1939 Emilio Colombo
• 1939-1940 Achille Invernizzi
• 1940-1944 Umberto Trabattoni (komisi khusus)
• 1944-1945 Toni Busini
• 1945-1954 Umberto Trabattoni
• 1954-1963 Andrea Rizzoli
• 1963-1965 Felice Riva
• 1965-1966 Federico Sordillo (regent)
• 1966-1967 Luigi Carraro
• 1967-1971 Franco Carraro
• 1971-1972 Federico Sordillo
• 1972-1975 Albino Buticchi
• 1975-1976 Bruno Pardi
• 1976-1977 Vittorio Duina
• 1977-1980 Felice Colombo
• 1980-1982 Gaetano Morazzoni
• 1982-1986 Giuseppe Farina
• 1986-1986 Rosario Lo Verde
• 1986-2004 Silvio Berlusconi
• 2004-2006 lowong (pelaksana harian diserahkan kepada wakil presiden Adriano Galliani)
• 2006-2008 Silvio Berlusconi
• 2008-kini lowong (pelaksana harian diserahkan kepada wakil presiden Adriano Galliani

Sepak Bola

           Sepak bola adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Olahraga ini sangat terkenal dan dimainkan di 200 negara.Permainan sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit berukuran 27-28 inci. Lapangan yang digunakan dalam permainan ini memiliki lebar 50-100 yard dan panjang 100-300 yard. Gawang tempat mencetak gol terletak di bagian ujung lapangan dengan dibatasi jaring berukuran tinggi 8 kaki dan lebar 24 kaki.

Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-3 orang pemain bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-3 orang penyerang. Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan lawan.Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang berbeda dengan pemain lainnya. Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk menghentikan serangan lawan. Pemain tengah biasanya terdiri dari pemain tengah penyerang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan. Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.
Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan. Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman Barat ).

Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Di tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.
             Sumber :  http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola


Kasus Anak Dan KDRT Di Nias Tinggi



Posted by niasbaru on November 7, 2007
Gunungsitoli.

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) baik yang menimpa anak maupun perempuan di Pulau Nias termasuk yang sangat tinggi dibanding kabupaten/kota lain di Sumatera Utara. Untuk itu kasuskasus yang menimpa anak dan perempuan perlu segera adanya penanganan secara serius oleh pemerintah maupun masyarakat sendiri.
              Hal itu terungkap pada pelaksanaan workshop pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) bagi korban tindak kekerasan yang diselenggarakan atas kerja sama Pemkab Nias, Pusaka Indonesia dan Unicef. Workshop ini berlangsung selama dua hari dari tanggal 2-3 November 2007 di Laverna Gununungsitoli. Tampil sebagai narasumber pada kesempatan tersebut antara lain mantan Kabiro Pemberdayaan Perempuan Propsu, Ir. Sabrina dan Ipda SK Harefa dari Polres Nias.
              Ir. Sabrina pada paparannya mengungkapkan, akibat peristiwa bencana gempa lalu tentu mengakibatkan banyak yang kehilangan tempat tinggal termasuk anak-anak. Kejadian ini menyebabkan kerawanan terhadap terjadinya tindak kekerasan maupun praktek trafiking atau perdagangan anak dan perempuan.
Gagasan membentuk Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) bagi korban tindak kekerasan saat ini sudah menjadi kebutuhan. Didalam lembaga PPT ini para korban yang mengalami tindak kekerasan mendapat pelayanan medis, psikologis, bantuan hukum, tempat berlindung dan kedepannya para korban perlu pengembangan kepribadian sehingga tekanan bathin korban atas yang mereka alami yang dianggap sebagai aib dapat lebih dikurangi.
Direktur Pusaka Indonesia, Edi Ikhsan, MA kepada wartawan di sela-sela kegiatan workshop menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemkab Nias dan Nisel di mana dalam kurun waktu 2 tahun lebih pasca bencana Pusaka Indonesia eksis di Pulau Nias dengan program kerja dalam konteks perlindungan anak dan perempuan.
Pusaka Indonesia juga tidak bekerja sendiri tetpai bekerjasama dengan lembaga  internasional seperti Unicef, Save The Children, ICMC yang memebrikan dukungan financial untuk program perlindungan anak dan perempuan. Dalam kurun waktu tersebut Edi Ikhsan melihat ada kemajuan yang sangat signifikan dalam penghormatan terhadap hak azasi anak dan perempuan.
Dari data yang diperoleh kasus anak dan KDRT yang ditangani Pusaka Indonesia tercatat mencapai 87 kasus. Tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan KDRT di Kabupaten Nias dan Nias Selatan juga disebabkan masyarakat masih belum memahami hak-hak anak dan perempuan. Menurut Edi Ikhsan selama ini masih  banyak masyarakat yang tidak tahu dimana harus melaporkan bila terjadi tindak  kekerasan terhadap anak dan perempuan. 


(her/asp) 

Cases of domestic violence (domestic violence) that afflicts both children and women on the island of Nias, including the very high compared to districts / cities in SumatraUtara.Kasus domestic violence (domestic violence) that afflicts both children and women on the island of Nias, including a very higher than the district / other city in North Sumatra. For that kasuskasus that afflicts children and women need immediate treatment of seriously by governments and society itself.
data obtained from children and domestic.     
   Violence cases are handled Heritage listedIndonesia reaches 87 cases. High rates of violence against children and domestic violencein Nias and South Nias regency also caused people still do not understand the rights of children and women. I think as long as there are still many people who do not know where toreport instances of violence against children and women, and unfortunately it happensbecause of lack of parent to her own child.

Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all